Bali dikenal memiliki kebudayaan yang masih terjaga, dan hal ini pula yang menjadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan yang berkunjung disana. Selain keindahan alamnya, Bali juga dikenal memiliki banyak hal wisata tradisional yang masih dilestarikan dan menjadi aset penting.
Selain Jogja, Bali merupakan tempat yang dikenal masih memiliki dan menjaga kebudayaan aslinya hingga saat ini. Kekayaan budaya yang dimilliki oleh Bali membuat wisatawan dapat menyaksikan betapa kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia, khususnya Bali masih sangat sedap dinikmati meskipun hasil dari kebudayaan yang sudah lalu.
Tari Kecak misalnya, tarian khas Bali ini menjadi salah satu hal yang terbilang wajib harus dinikmati jika berkunjung ke Bali. Tarian khas Pulau Dewata ini memang dapat memukau bukan hanya para pengunjung yang berasa dari daerah lain Indonesia melainkan bagi pengunjung yang datang dari negara lain.
Nah, di Bali, selain dapat menikmati Tari Kecak, anda juga dapat belajar memahat Batu dan Kayu. Jika melihat hasil tangan topeng dan patung dari hasil pahatan orang atau pemahat di Bali tentu kita bertanya-tanya, bagaimana proses pembuatan itu. Dan ternyata anda juga dapat mencoba sendiri untuk memahat hasil karya anda di daerah dari jalan Denpasar ke arah Ubud, tepatnya di Desa Mas.
Di Desa Mas ini, anda dapat mempelajari langsung dari pemahat setempat yang sudah memiliki dan membuat banyak karya pahatan dari Batu maupun Kayu. Anda pun dapat mencoba langsung dan belajar dari ahlinya untuk mencoba membuat karya pahatan pertama anda.
Pahatan untuk membuat Topeng biasanya menjadi yang umum dilakukan oleh pemula yang ingin mencoba membuat karya pertamanya. Lokasi dari Desa Mas sendiri sangat strategis karena berada pada jalan utama Depansar menuju Ubud, dimana kedua lokasi tersebut merupakan lokasi wajib bagi para pelancong yang sedang berlibur dan menikmati wisata di Bali.
Nah, bagi anda anda yang tertarik untuk mencoba memahat hasil karya sendiri, langsung saja mengunjungi Desa Mas dan buat hasil karya mu untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.