Turis China di Bali Paling Hemat Belanja

Kemajuan ekonomi China memang membuat banyak negara terkagum-kagum, bagaimana tidak, China yang tadinya tidak termasuk dalam hitungan negara digdaya, perlahan tapi pasti mulai menipiskan berbagai pengaruh besar khususnya Amerika Serikat.

China memang memiliki ambisi besar untuk berbagai hal. Ini membuat China melaju pesat dan menjadikan negara ini sebagai salah satu negara yang memiliki ekonomi yang sangat kuat saat ini.

Selain pertumbuhan ekonomi yang tumbuh dengan sangat cepat, hal lain yang juga tumbuh sangat pesat adalah kehadiran turis asal China di Bali yang juga meningkat tajam.

Periode 2010 hingga 2017, kedatang turis asal China ke Bali mencapai 28,50. Angka pertumbuhan ini bahkan lebih tinggi dari persentase kunjungan turis asal China secara global ke berbagai tujuan.

Meskipun turis asal China menjadi salah satu yang terbanyak mengunjungi Bali, tetapi ternyata turis asal China dikenal sebagai wisatawan yang hemat jika dibandingkan dengan wisatawan asal Australia atau Eropa.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Causa Iman mengatakan, meskipun jumlah kunjungan turis asal China ke Bali sangat tinggi – tetapi itu tidak serta merta memberikan penerimaan devisa bagi Bali secara khusus dan Indonesia secara luas.

Turis China hemat belanja di Bali

Menjadi salah satu turis luar negeri terbanyak di Bali, nyatanya turis asal Negeri Tirai Bambu ini dikenal sangat irit belanja ketika berlibur di Bali. Rata-rata wisatawan asal China yang berlibur ke Bali menghabiskan uang sekitar sebesar 965 dolar AS (sekitar Rp 9,66 juta) per orang.

Pengeluaran turis asal China ini lebih kecil ketimbang saat turis asal China berlibur ke Thailand. Saat ke Thailand, rata-rata wisatawan asal China menghabiskan 2.026 dolar AS per orang untuk sekali kunjungan.

Ada pun rata-rata turis yang berkunjung ke Bali selain turis asal China menghabiskan sekitar .170 dolar AS per orang.

Beberapa pengeluran terbesar wisatan yang ke Bali merupakan turis asal Jepang yang menghabiskan rata-rata 11,19 juta per orang, turis Eropa Rp 15,7 juta per orang, dan turis Australia Rp 13,4 juta per orang.

Ada pun indikasi mafia asal China yang memberikan paket murah ke Bali disinyalir menjadi penyebab iritnya wisatawan asal China. Ini sudah dilaporkan oleh sejumlah pihak dan meminta pemerintah untuk menindak lanjuti permasalahan ini.